Olahraga merupakan salah satu kegiatan fisik yang dapat membuat tubuh segar. Terlebih kalau Brosist sudah terbiasa rutin olahraga, keinginan untuk terus melakukannya adalah hal yang normal, bahkan Ketika sakit.
Namun, bolehkah olahraga saat sakit? Apakah berolahraga saat sakit akan mempercepat kesembuhan atau malah sebaliknya?
Olahraga saat Sakit, Baikkah untuk Tubuh?
Pada dasarnya, olahraga boleh-boleh saja dilakukan saat sakit yang sedang diderita tidak terlalu parah. Namun, olahraga bisa berefek merugikan jika Brosist sedang dalam kondisi sakit berat.
Menurut dr. Arina, ketika sakit ringan, sebenarnya boleh-boleh saja berolahraga. “Jika sakitnya hanya flu, batuk, sakit tenggorokan, atau penyakit ringan lainnya, masih diperbolehkan untuk berolahraga ringan,” ujarnya.
Jika seseorang mengalami penyakit dengan gejala lebih berat, seperti mual, nyeri tubuh, demam, diare, batuk berdahak, atau sesak dada, sebaiknya tunda dulu berolahraga.
Tunda juga olahraga jika Brosist sedang mengalami infeksi telinga karena bisa membuat kehilangan keseimbangan dan demam.
“Olahraga saat sakit malah bisa membuat energi lebih berkurang. Jadi, sebaiknya jangan berolahraga intensitas tinggi saat sakit, apalagi kalau sakitnya juga berat,” dr. Arina mengingatkan.
Itu sebabnya, Brosist yang tetap kukuh berolahraga meski sedang sakit ringan, seperti hidung berair atau batuk ringan, disarankan untuk mengurangi intensitas latihan atau mempersingkat durasinya.
Pilih juga aktivitas fisik yang sesuai dengan kondisi Brosist. Beberapa contoh olahraga ringan saat sakit adalah joging, jalan santai, dan yoga.
Berhati-hati juga agar Brosist tidak menularkan penyakit kepada orang lain. Misalnya, berolahragalah sendiri, tidak bersama orang ramai. Sering-seringlah mencuci tangan serta menerapkan etika batuk dan bersin yang benar.
Kapan Boleh Berolahraga Lagi?
Banyak orang khawatir kalau “cuti” berolahraga terlalu lama akan membuat massa otot hilang, atau badan jadi berat ketika diajak aktif lagi.
Beberapa penelitian memang menunjukkan kalau absen sekitar 3 minggu dari olahraga dapat membuat seseorang kehilangan otot. Kekuatan pun dapat menurun setelah 10 hari tidak berolahraga.
Namun demikian, bagaimanapun penting untuk memberikan waktu pemulihan kepada tubuh Brosist pasca-sakit.
Tapi, berapa waktu yang ideal? Bisa beragam, tergantung kondisi dan kesiapan tubuh masing-masing.
Saat gejala sudah mereda dan energi sudah mulai terkumpul, cobalah secara bertahap memperkenalkan kembali aktivitas fisik pada tubuh. Lakukan dalam durasi yang cukup dengan intensitas ringan.
Bila lelah, jangan ragu untuk beristirahat atau bahkan berhenti. Jangan lupa untuk selalu mencukupi kebutuhan air saat berolahraga.
Jika Brosist ragu dengan kondisi sendiri, mintalah saran dari dokter. Walaupun sudah merasa lebih baik, bisa saja Brosist masih dapat menularkan penyakit.
Jadi, olahraga saat sakit tidak dilarang oleh dokter. Namun, perlu diingat bahwa penyakit ringan saja yang masih diperbolehkan berolahraga.
Jika mendapati sakit lebih parah, sebaiknya istirahat di rumah. Mintalah saran dokter untuk mempercepat pemulihan.
Untuk update berita berita terbaru dan tips&trick, dan gear – gear olahraga Brosist bisa langsung berkunjung ke website resmi di ncrsport.com ada banyak pilihan koleksi gear dan juga penawaran yang menarik.