Olahraga lari merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang sering dipertandingkan. Banyak aspek yang harus diperhatikan dalam olahraga lari, mulai dari start, cara berlari hingga finish. Posisi start didefinisikan sebagai posisi awal perlombaan akan dimulai.
Dalam olahraga lari ada berbagai macam cabang yang dilombakan, mulai dari jarak pendek, lari jarak menengah, lari jarak jauh, lari estafet dan halang rintang.
Semua jenis cabang olahraga lari tersebut mempunyai jenis start yang berbeda-beda. Maka dari itu penting untuk mengetahui macam-macam start dalam lari agar tidak keliru.
1. Start Berdiri
Start berdiri biasanya digunakan pada pertandingan lari jarak menengah hingga jarak jauh. Jenis start ini biasanya digunakan pada lintasan pertandingan 800 meter, 1.500 meter, 5.000 meter, dan 10.000 meter. Jaraknya yang cukup panjang mengharuskan Anda memperhatikan stamina dan kecepatan.
Secara umum dalam arena pertandingan, pelari akan memasuki lintasan masing-masing dan akan diperkenalkan satu persatu. Kemudian, panitia akan menyalakan sirine sebagai tanda pertandingan segera dimulai. Saat inilah petugas start akan mengucapkan 3 aba-aba berbeda, yaitu, “Bersedia”, “Siap”, dan “mulai” yang diikuti gerakan atau teknik start yang berbeda-beda.
2. Start Melayang
Start melayang biasanya digunakan oleh pelari kedua, ketiga, dan keempat dalam nomor lari estafet 4×100 meter dan 4×400 meter. Dalam hal ini, pelari pertama biasanya menggunakan start jongkok. Start melayang dilakukan dalam posisi berdiri sehingga tampak seperti melayang. Adapun teknik melakukan start melayang pada lari estafet dibagi menjadi visual dan non visual.
Cara non-visual yaitu pelari tidak akan melihat tongkat yang diterimanya dari pelari lain, cara ini biasanya digunakan pada lari estafet dengan panjang lintasan 4 ×100 meter.
Sedangkan dengan cara visual pelari akan melihat tongkat sambil belari yang diberikan oleh pelari lainnya. Teknik visual ini biasanya digunakan pada lari estafet yang memiliki panjang lintasan 4 × 400 meter.
3. Start Jongkok
Start jongkok di atletik memiliki peran penting untuk menentukan hasil akhir. Start jongkok biasanya dilakukan dalam lari jarak pendek.
Macam-macam lari jarak pendek dibedakan sesuai jarak tempuh, yaitu 100 meter, 200 meter hingga 400 meter.
Meski jarak yang ditempuh terbilang pendek, teknik berlari tetap harus diperhatikan. Selain kecepatan, cara atau teknik dalam berlari juga menjadi satu di antara pertimbangan.
Macam-Macam Start Jongkok
- Start pendek
Untuk melakukan start pendek posisikan tangan sedikit lebih lebar dari bahu dan posisikan ibu jari membentuk huruf V. Kemudian letakkan salah satu kaki di depan, gunakanlah kaki yang ternyaman, boleh menggunakan kaki kanan atau kaki kiri.
Posisi kaki tersebut berjarak 75 cm dari garis start, sedangkan kaki yang dibelakang disejajarkan dengan tumit kaki.
- Start Menengah
Dalam melakukan start menengah kurang lebih hampir sama seperti start pendek, yakni dengan meletakkan tangan lebih lebar dari bahu. Kemudian letakkan salah satu kaki di depan dengan jarak 40 cm dari garis start.
Sejajarkan lutut kaki bagian belakang dengan ujung kaki yang berada di depan. Atur jaraknya sekitar satu kapal yaitu antara lutut dengan ujung jari kaki bagian depan.
- Start panjang
Untuk menggunakan start panjang caranya juga hampir sama dengan start pendek, namun yang membedakan adalah peletakkan kaki yang di depan berjarak 40 cm dari garis start. Atur lutut sejajar dengan tumit kaki yang ada di depan.
Itulah macam start dalam lari. Selain dari pada hal tadi brosist juga harus mempersiapkan sepatu dan gear yang sesuai untuk olahraga. Untuk itu lo bisa langsung cek aja startinglane.co.id ya