Jaylen Brown dikenal bukan hanya karena kehebatannya di lapangan basket, tetapi juga kecerdasannya di luar olahraga. Sebagai pemain yang mendapatkan kontrak $300 juta pertama dalam sejarah NBA dan tiga kali All-Star, Brown membawa intelektualitas dan kepribadian unik yang jarang ditemukan di dunia olahraga.
Latar Belakang Pendidikan dan Masa Muda
Brown tumbuh dalam keluarga dengan latar belakang pendidikan yang kuat. Ibunya, Mechalle, memiliki gelar PhD dari University of Michigan, dan sejak kecil, ia diajarkan pentingnya pendidikan. Sebagai siswa di Wheeler High School, Georgia, Brown mengikuti kelas kehormatan sambil menunjukkan bakat luar biasa dalam basket, hingga menjadi McDonald’s All-American.
Saat memilih kampus, ia mengutamakan akademik dan memutuskan bergabung dengan University of California-Berkeley. Di sana, Brown tidak hanya menonjol di lapangan sebagai Freshman of the Year Pac-12, tetapi juga mengambil kelas setara program magister dalam Cultural Studies of Sport in Education. Selain itu, ia aktif di klub catur kampus, menunjukkan minatnya yang luas di luar olahraga.
Pendekatan Profesional dan Dedikasi pada Komunitas
Brown hanya menghabiskan satu tahun di Cal-Berkeley sebelum memasuki NBA pada 2016. Namun, reputasinya sebagai sosok yang cerdas dan penuh rasa ingin tahu sudah terbentuk. Salah satu keputusan beraninya adalah tidak menggunakan agen dalam negosiasi kontrak NBA, karena ia memahami sistem kontrak NBA berdasarkan posisi draft.
Sebagai pemain Boston Celtics, Brown terus membuktikan kecerdasannya. Ia menjadi pembicara termuda di Harvard, Wakil Presiden termuda di Asosiasi Pemain NBA, dan pernah memberikan TED Talk di MIT. Filosofinya, “Faith, Consistency, Hard Work Pays Off” (FCHWPO), menggambarkan pendekatannya terhadap kehidupan dan karier.
Melalui 7uice Foundation, Brown berkolaborasi dengan berbagai organisasi untuk menjembatani kesenjangan peluang bagi komunitas yang kurang terlayani. Saat menandatangani kontrak terbesar dalam sejarah NBA pada 2023, ia menegaskan komitmennya untuk mendukung kesetaraan ekonomi, khususnya di Boston.
Jaylen Brown adalah contoh nyata bagaimana kecerdasan, kerja keras, dan rasa ingin tahu dapat menciptakan dampak yang luar biasa, baik di lapangan basket maupun di masyarakat.