Pada tahun 1973, DJ Kool Herc memperkenalkan extended instrumental break di Bronx, yang menjadi cikal bakal breakdancing. Para B-Boy membutuhkan sepatu yang stylish, tahan lama, dan autentik di jalanan. PUMA Suede menjadi pilihan alami karena sol karet tebal dan upper yang fleksibel, cocok untuk gerakan breakdancing.

PUMA merayakan 50 tahun hip-hop dengan merilis Collector’s Edition Suede, terinspirasi dari jaket varsity klasik yang digemari pada era 70-an. Edisi ini menampilkan upper suede berkualitas tinggi dengan warna kontras dan detail khusus seperti laces waxed dan “48” stamp, menandakan tahun pendirian PUMA pada 1948.

Kolaborasi PUMA dengan ikon hip-hop seperti Slick Rick dan Flau’jae Johnson menegaskan peran penting PUMA dalam budaya hip-hop. Video perayaan bersama mereka menyoroti warisan PUMA dalam komunitas hip-hop dan pengaruhnya yang berkelanjutan.

Dengan desain yang memenuhi kebutuhan fungsional dan estetika, serta kolaborasi dengan artis hip-hop ternama, PUMA telah mengukuhkan posisinya sebagai pilihan utama di kalangan musisi hip-hop. Sepatu seperti PUMA Suede tidak hanya menjadi simbol gaya, tetapi juga representasi dari identitas dan ekspresi diri dalam budaya hip-hop.