Banyak yang bilang sering lari bisa bikin cepat tua. Tapi, beneran nggak sih? Yuk, kita bongkar faktanya!

1. “Lari Bikin Kulit Kendur” → Mitos!

Ada anggapan kalau gravitasi dan getaran saat lari bikin kulit lebih cepat kendur. Faktanya, riset dari Farage et al. (2021) nunjukin kalau faktor utama penuaan kulit adalah paparan sinar UV, bukan lari. Jadi, kalau sering lari di bawah matahari tanpa sunscreen, baru deh kulit bisa lebih cepat rusak. Solusinya? Pakai sunscreen dan jaga hidrasi kulit!

2. “Lari Mempercepat Penuaan Seluler” → Justru Sebaliknya!

Studi dari Werner et al. (2019) dalam Aging Cell nunjukin kalau olahraga aerobik kayak lari bisa memperlambat pemendekan telomer, bagian DNA yang berkaitan sama penuaan. Artinya, dibanding yang jarang olahraga, pelari justru punya sel yang lebih muda!

3. “Lari Bisa Merusak Sendi” → Mitos!

Banyak yang takut lari bisa bikin sendi cepat aus. Tapi penelitian dari Miller et al. (2020) dalam American Journal of Sports Medicine nunjukin kalau pelari malah punya risiko lebih rendah kena osteoarthritis dibanding yang nggak aktif olahraga. Kuncinya? Teknik lari yang benar dan nggak berlebihan dalam latihan.

Kesimpulan: Lari Bikin Cepat Tua? Nope, Justru Bisa Bantu Tetap Awet Muda!

Lari punya banyak manfaat buat kesehatan, termasuk bikin tubuh tetap bugar dan memperlambat penuaan. Yang penting, lindungi diri dari paparan sinar matahari berlebihan dan latihan dengan bijak.

Referensi

  1. Farage, M. A., et al. (2021). Journal of Dermatological Science.
  2. Werner, C., et al. (2019). Aging Cell.
  3. Miller, R. H., et al. (2020). American Journal of Sports Medicine.