Buat yang rutin lari, milih sepatu itu bukan cuma soal gaya—kenyamanan dan fungsinya juga harus pas. Salah pilih bisa bikin kaki cepat pegal atau malah cedera. Nah, ada dua tipe sepatu yang sering dibandingkan: recovery shoes dan daily trainer. Apa bedanya, dan kapan harus pakai yang mana?

Recovery Shoes: Bantalan Empuk Buat Pemulihan

Sepatu ini dirancang buat kasih kenyamanan maksimal setelah latihan berat atau long run. Ciri-cirinya:

  • Midsole super empuk → Contohnya Nike ZoomX atau HOKA Profly+, yang bikin pijakan lebih lembut (Nigg et al., 2021).
  • Stabilitas lebih baik dengan drop rendah → Mengurangi tekanan di kaki dan bantu pemulihan.
  • Ruang kaki lebih lega → Cocok buat yang kakinya suka bengkak habis lari jauh (Jung et al., 2022).

Contoh recovery shoes: HOKA Clifton 9, ASICS Nimbus 25, Nike Invincible Run.

Daily Trainer: Sepatu Serba Bisa Buat Latihan Harian

Kalau cari sepatu buat dipakai setiap hari, daily trainer jawabannya. Keunggulannya:

  • Bantalan nyaman tapi tetap responsif → Cocok buat easy run sampai tempo ringan.
  • Daya tahan lebih tinggi → Bisa dipakai 500-800 km, lebih awet dibanding sepatu balap (Kong et al., 2020).
  • Bisa buat berbagai jenis latihan → Dari jogging santai sampai latihan fartlek.

Contoh daily trainer: Nike Pegasus 40, Brooks Ghost 15, Saucony Ride 16.

Mana yang Cocok Buat Kamu?

  • Habis long run atau race? Recovery shoes lebih nyaman buat pemulihan.
  • Latihan harian? Daily trainer lebih fleksibel dan tahan lama.
  • Punya budget lebih? Kombinasi keduanya bisa bikin kaki lebih nyaman dan performa makin oke.

Referensi

  1. Nigg, B. M., et al. (2021). Journal of Biomechanics.
  2. Jung, Y., et al. (2022). Footwear Science.
  3. Kong, P. W., et al. (2020). Sports Medicine Journal.