Buat pelari yang lagi pilih sepatu, penting banget tahu perbedaan antara daily trainer, tempo shoes, dan racing shoes. Bukan cuma soal performa, tapi juga bisa dikenali dari bentuk, bahan, sampai struktur yang secara visual kelihatan beda.
1. Daily Trainer – Serbaguna yang Aman Buat Harian
Ciri-ciri yang kelihatan:
- Drop standar 8–10 mm, bentuk sol relatif datar dan stabil
- Midsole lebih tebal dan padat, nggak terlalu tinggi
- Padding di lidah dan collar tebal — lebih empuk
- Outsole lebar dan tahan aus, cocok buat dipakai sering
Contoh: Nike Pegasus 40
Foam-nya pakai React yang empuk dan responsif, cocok buat easy run, recovery, sampai commute ringan.
2. Tempo Shoes – Buat Speed Training dan Long Run Cepat
Ciri-ciri yang kelihatan:
- Sol lebih tinggi dari daily, tapi bentuknya ramping dan agak menggembung
- Drop cenderung sedang (6–8 mm), toe-spring lebih melengkung
- Midsole pakai foam ringan seperti ZoomX atau Cushlon
- Kadang udah ada plate (nyaris kaku saat ditekuk)
Contoh: Nike Zoom Fly 5
Punya desain midsole tinggi, propulsion terasa, dan tampilan lebih “race-ready” tapi masih versatile.
3. Racing Shoes – Teknologi Maksimal Buat Race Day
Ciri-ciri yang kelihatan:
- Sol super tinggi, bentuk sol melengkung kayak rocker
- Drop rendah (4–6 mm), toe-spring agresif banget
- Upper ultra-ringan, ventilasi maksimal, nyaris kayak kaus kaki
- Outsole minim, dan midsole sering kelihatan punya “celah” atau split
Contoh: Nike Alphafly Next% 2
Kelihatan beda sendiri dengan pod Zoom Air di depan, plate karbon dan ZoomX yang super ringan dan tebal.
Kesimpulan
Sepatu lari punya karakter visual yang jelas kalau kamu tahu apa yang dicari. Nggak harus nyoba dulu buat tahu bedanya, cukup lihat bentuk sol, tinggi drop, bahan upper, sampai struktur outsole — kamu bisa tebak ini sepatu buat latihan harian, latihan cepat, atau race day.
Referensi
- Kulmala, J-P., et al. (2018). Journal of Sports Sciences.
- Hébert-Losier, K., et al. (2020). Footwear Science.