Foam di sepatu lari itu kayak “mesin” utama buat kenyamanan dan performa. Setiap brand besar punya resep rahasia masing-masing. Nah, yuk kita kenali lebih detail karakter tiap foam!

Nike: ZoomX dan React

ZoomX terbuat dari bahan Pebax® expanded (PEBA) yang punya energy return sangat tinggi (>80%) dan bobot ultra ringan (Luo et al., 2020). Cocok buat sepatu balap elit kayak Vaporfly. Sedangkan React adalah foam berbasis TPE (thermoplastic elastomer) yang fokus ke durability dan kenyamanan buat daily training.

Adidas: Lightstrike Pro dan Lightstrike

Lightstrike Pro berbahan PEBA-blend juga, tapi lebih stabil daripada ZoomX, cocok buat maraton. Lightstrike standar lebih firm, dibuat dari EVA-blend, biasanya dipakai di sepatu daily trainer atau hybrid seperti Boston series.

New Balance: FuelCell dan Fresh Foam X

FuelCell awalnya dikembangkan dari nitrogen-infused TPU foam, hasilnya empuk dan “ngebut”. Fresh Foam X, lebih condong ke cushioning maksimal dengan struktur hexagonal cells yang disusun untuk meredam benturan.

Puma: Nitro Foam

Nitro Foam dihasilkan dari proses infused nitrogen ke dalam EVA-based foam, membuatnya 30% lebih ringan dan lebih responsif dibandingkan EVA konvensional (Wang et al., 2021).

Bedanya Apa Secara Saintifik?

Kalau dibandingkan, PEBA-based foam (ZoomX, Lightstrike Pro) lebih unggul di energy return dan ringan, cocok buat lomba. EVA-based foam (Fresh Foam, Lightstrike biasa) lebih tahan banting dan lebih cocok buat mileage tinggi.

Referensi:

  • Luo, G., et al. (2020). Footwear midsole material properties and running performance. Sports Biomechanics.
  • Wang, Y., et al. (2021). Advances in polymer foams for sports footwear. Journal of Applied Polymer Science.
  • Running Shoes Guru (2024). Best Foam Technologies Explained.