Kalau midsole sepatu lari itu bagian yang ngatur empuk atau tidaknya sepatu, outsole itu bagian paling bawah yang bersentuhan langsung sama permukaan. Dan percaya nggak percaya, desain outsole bisa ngaruh ke cengkeraman, stabilitas, bahkan keawetan sepatu.
Yuk kenali berbagai teknologi outsole dari brand-brand besar!
Nike: DRS (Durable Rubber Sole) & Waffle Pattern
Nike terkenal pakai outsole dengan pola “waffle”—inspirasi dari wajan waffle asli. Desain ini bantu traksi di berbagai medan. Untuk daily trainer, mereka pakai DRS yang cukup awet meski bobotnya ringan.
Adidas: Continental Rubber
Kolaborasi dengan brand ban mobil Continental bikin outsole Adidas punya daya cengkeram kuat di jalan basah. Dipakai di banyak model seperti Adios Pro, Boston, dan Ultraboost.
New Balance: NDurance
NDurance adalah karet karbon high-abrasion yang tahan lama, biasanya ditempatkan di area tumit dan forefoot. Cocok buat pelari dengan heel strike.
Puma: PUMAGRIP
Outsole ini jadi primadona karena traksinya bagus di permukaan kering maupun basah. Banyak reviewer bilang outsole ini tahan lama banget, bahkan di sepatu racing mereka.
Apa Bedanya?
- Traksi: Adidas dan Puma unggul di jalan basah.
- Durability: New Balance unggul di ketahanan.
- Flexibilitas: Nike biasanya lebih ringan dan lentur.
Kesimpulan
Jangan remehkan outsole! Kalau kamu sering lari di medan basah, pilih sepatu dengan grip andalan seperti Continental atau PUMAGRIP. Kalau kamu mau sepatu ringan dan fleksibel, outsole ala Nike bisa cocok banget.
Referensi:
- Running Warehouse (2024). Running Shoe Outsole Technology Comparison.
- Journal of Sports Footwear Tech (2023). Friction and wear properties of outsole rubbers.