Negative split adalah strategi lari di mana kamu lari lebih lambat di paruh pertama lomba, lalu makin cepat di paruh kedua. Contohnya: kamu mulai marathon dengan pace 6:00/km, lalu finish dengan pace 5:30/km.

Strategi ini bukan cuma teori, tapi terbukti secara ilmiah dan digunakan banyak pelari elit. Data dari World Marathon Majors menunjukkan bahwa banyak juara dunia memakai negative split karena alasan berikut:

  • Efisiensi energi: Tubuh nggak boros tenaga di awal, jadi bisa all-out di akhir.
  • Mental boost: Menyalip pelari lain di akhir lomba bisa memberi dorongan psikologis.
  • Stabilitas pace: Menghindari “bonk” alias kehabisan tenaga di kilometer terakhir.

Bayangin kamu lagi naik tanjakan. Kalau dari awal udah ngebut, bisa-bisa kamu kehabisan bensin. Tapi kalau pelan-pelan naiknya, kamu masih punya energi buat sprint di ujung.

Menurut pelatihan dari Jack Daniels (Running Formula), strategi ini cocok buat lomba jarak jauh karena meminimalkan kelelahan dini.

Referensi:

  • Daniels, J. (2013). Daniels’ Running Formula.
  • Hanley, B. (2016). Pacing profiles and strategies of elite distance runners. Journal of Sports Sciences.