Belakangan ini, lari sudah seperti tren besar di mana-mana.
Feed sosial media penuh orang upload pace, long run, race day outfit, sampai foto finish line yang selalu penuh senyuman meski keringetan.
Fenomena ini bikin banyak yang bertanya: “Kenapa sih semua orang tiba-tiba lari? Kok jadi FOMO banget?”

Ternyata ada beberapa alasan yang bikin running jadi salah satu tren paling ramai dalam dunia olahraga saat ini.

1. Lari kini identik dengan gaya hidup

Dulu lari dianggap olahraga sederhana.
Sekarang lari sudah jadi lifestyle — lengkap dengan outfit, sepatu, race, komunitas, recovery, sampai after-run coffee.

Tidak hanya soal kesehatan, tetapi juga:

  • perasaan menjadi produktif
  • rasa bangga setelah menyelesaikan sesi lari
  • identitas sebagai seseorang yang hidup sehat & aktif

Image ini membuat banyak orang ingin ikut merasakan vibe tersebut.

2. Media sosial bikin lari terlihat seru

Konten running bukan hanya soal olahraga, tapi storytelling:

  • first 10K journey
  • latihan buat half marathon
  • buka sepatu baru
  • before–after progress
  • vlog race trip ke luar kota

Semua ini bikin lari terlihat fun dan memuaskan.
Melihat orang lain glow up dari lari tentu membuat banyak yang ingin ikut mencoba.

3. Komunitas lari sangat welcoming

Banyak komunitas lari terbuka untuk pemula.
Tidak perlu cepat, tidak perlu kuat, tidak perlu berpengalaman — yang penting datang dan bergerak.

Rasa diterima, apresiasi sederhana, dan energi positif dari bareng-bareng lari sering jadi alasan orang bertahan setelah awalnya cuma FOMO.

4. Ada unsur pencapaian yang nyata & bisa dibanggakan

Race medal, bib number, PR, pace improvement — semuanya memberi rasa “achievement unlocked”.
Bagi banyak orang, ini memberikan kepuasan yang langka di era serba cepat.

Bukan hanya menang podium, tapi menang dari diri sendiri.

5. Kegiatan yang murah, fleksibel, dan gampang dimulai

Tidak perlu membership gym.
Tidak perlu alat mahal.
Bisa dilakukan kapan pun, di mana pun.

Kesederhanaan ini membuat lari menjadi aktivitas yang mudah sekali diikuti siapa saja — bahkan setelah awalnya cuma ikutan tren.


Kesimpulan

FOMO mungkin yang membuat banyak orang memulai lari.
Namun alasan bertahan biasanya jauh lebih dalam:

  • tubuh terasa lebih kuat
  • pikiran lebih tenang
  • hidup terasa lebih tertata
  • komunitas terasa suportif

Jadi kalau ada yang memulai lari karena ikut-ikutan, tidak masalah.
Kadang memang begitu cara seseorang menemukan sesuatu yang akhirnya berarti untuk hidupnya.

Dan bila tren ini membuat makin banyak orang bergerak dan lebih sehat — FOMO yang satu ini justru berdampak baik.