Belakangan ini, berita tentang peserta half marathon yang meninggal dunia makin sering terdengar, bahkan di event besar. Tapi kenapa bisa terjadi di jarak yang relatif “menengah” seperti half marathon (21K)? Yuk kita kupas dari sisi medis dan preventif.

Penyebab Medis yang Umum

  1. Serangan Jantung Mendadak – Umumnya karena kelainan jantung tersembunyi, seperti hypertrophic cardiomyopathy (HCM) atau aritmia.
  2. Heat Stroke (Kelelahan Panas) – Risiko meningkat kalau cuaca panas dan pelari dehidrasi atau memaksakan pace tinggi.
  3. Exercise-Associated Hyponatremia – Terlalu banyak minum air tanpa elektrolit, menyebabkan kadar natrium darah turun drastis dan bisa fatal.
  4. Kurang Recovery atau Overtraining – Tubuh belum pulih sepenuhnya saat race, tapi tetap dipaksakan lari dengan intensitas tinggi.

Kenapa Half Marathon?

Jarak 21K sering dianggap “ringan” bagi pelari menengah, sehingga banyak yang overconfident dan kurang persiapan. Ini membuat pelari cenderung lebih agresif tanpa memperhitungkan batas tubuhnya.

Langkah Pencegahan

  • Tes kesehatan sebelum race (EKG, medical check-up)
  • Cukup tidur dan recovery di minggu race
  • Jangan terlalu banyak minum air, seimbangkan dengan elektrolit
  • Dengarkan tubuh: kalau pusing, mual, atau jantung berdebar abnormal, segera pelan atau berhenti

Kesimpulan

Half marathon tetap butuh respek. Edukasi, latihan terstruktur, dan pemahaman kondisi tubuh sangat penting supaya lari tetap jadi olahraga yang menyehatkan—bukan membahayakan.

Referensi:

  • Kim, J. H., et al. (2012). Sudden cardiac death associated with distance running. New England Journal of Medicine.
  • Hew, T. D. (2005). Exercise-associated hyponatremia: update 2005. Current Sports Medicine Reports.