Race di Indonesia biasanya pagi. Tapi makin ke sini, makin banyak juga race malam atau sunset run. Nah, apa bedanya performa kita antara dua waktu itu?

Faktor Fisiologis:

  • Pagi: Suhu tubuh masih rendah, otot belum sepenuhnya fleksibel. Tapi hormon kortisol tinggi, jadi kamu bisa lebih waspada dan fokus.
  • Malam: Suhu tubuh optimal, performa anaerobik meningkat, otot lebih lentur. Tapi risiko kelelahan dari aktivitas seharian lebih tinggi.

Faktor Eksternal:

  • Pagi: Udara lebih segar, lalu lintas lebih lengang. Tapi kamu harus bangun lebih pagi dan siap mental lebih cepat.
  • Malam: Lebih banyak penonton dan atmosfer-nya kadang lebih fun. Tapi pencahayaan dan visibilitas bisa jadi tantangan.

Mana yang Lebih Baik?

Nggak ada yang mutlak lebih baik. Tapi menurut riset dari Chtourou & Souissi (2012), performa lari jangka pendek (seperti 5K) cenderung lebih tinggi di malam hari karena otot sudah lebih siap.

Kalau kamu tipe morning person, mungkin performa optimalmu ada di pagi hari. Yang penting: adaptasikan latihanmu sesuai waktu race biar tubuh terbiasa.

Referensi:

  • Chtourou, H., & Souissi, N. (2012). The effect of training at a specific time of day. Current Sports Medicine Reports.
  • Atkinson, G., & Reilly, T. (1996). Circadian variation in sports performance. Sports Medicine.