Kalau semua lari terasa “berat”, bisa jadi kamu belum tahu bedanya jenis latihan lari. Setiap tipe punya tujuan dan manfaatnya sendiri. Yuk kenalan sama tiga yang paling penting.

Easy Run: Pondasi Segalanya

Lari santai di pace ringan, sekitar 60–70% dari detak jantung maksimal. Tujuannya: membangun daya tahan aerobik dan bikin tubuh terbiasa lari jarak jauh tanpa stres.

Ciri: bisa ngobrol sambil lari.
Durasi: 30–60 menit.

Tempo Run: Latihan Menahan “Capek Nyaman”

Tempo run ada di intensitas sedang-tinggi (80–85% HR max). Tujuannya buat meningkatkan ambang laktat, biar kamu bisa lari cepat tanpa cepat lelah.

Ciri: napas berat tapi masih terkendali.
Durasi: 20–40 menit.

Interval Run: Melatih Kecepatan dan VO2 Max

Serangkaian lari cepat (400m–1km) diselingi istirahat pendek. Ini latihan “sakit tapi nikmat” buat meningkatkan performa maksimal.

Contoh: 6x400m fast pace + 90 detik jalan/jog.

Kesimpulan

Gabungkan semua tipe ini dalam seminggu. Easy run untuk dasar, tempo buat ketahanan, dan interval buat kecepatan. Campuran inilah yang bikin performa kamu naik level.