Pernah tiba-tiba kehilangan tenaga dan motivasi di tengah race? Langkah terasa berat, napas makin pendek, dan pikiran mulai bilang “stop aja deh.”
Yup, itu yang disebut hitting the wall — momen di mana tubuh dan mental sama-sama ngerasa mentok.

Kenapa Bisa Terjadi?

“The Wall” muncul saat glikogen di otot dan hati mulai habis, sehingga tubuh terpaksa pakai lemak sebagai bahan bakar — proses yang jauh lebih lambat. Akibatnya, energi drop drastis dan otak kehilangan fokus. Biasanya terjadi di km 15 (Half Marathon) atau km 30 (Full Marathon).

Selain soal fisik, faktor mental juga berperan besar: stres sebelum race, pace yang terlalu agresif di awal, atau kurang tidur bisa bikin “tembok” datang lebih cepat.


Cara Mengatasinya

1. Bagi Race Jadi Segmen Kecil
Daripada mikir “masih 21 km lagi”, fokus aja per 5 km. Ini bantu otak tetap tenang dan bikin race terasa lebih ringan.

2. Gunakan Mantra Positif
Ulangi kalimat kayak “gue bisa”“tinggal dikit lagi”, atau “semua latihan ini nggak sia-sia.” Kedengarannya sepele, tapi bisa nge-boost semangat pas energi mulai drop.

3. Fokus ke Langkah, Bukan Jarak
Alihkan perhatian ke ritme napas dan langkah. Saat kamu fokus pada hal kecil, rasa capek perlahan mereda.

4. Visualisasikan Garis Finish
Bayangin sorakan penonton, suara MC, dan momen kamu melangkah melewati garis finish. Visualisasi positif bisa ngaktifin semangat baru di otakmu.


Latihan Mental Sebelum Race

  • Meditasi ringan — 5 menit sehari buat latih fokus dan tenangkan pikiran.
  • Simulasi long run — biasakan tubuh dan mental berlari lama tanpa berhenti.
  • Fokus pada hal yang bisa dikontrol — pace, fueling, dan mindset, bukan cuaca atau pelari lain.

Kesimpulan

“The Wall” bukan tanda kamu lemah — tapi bukti kamu udah sampai di batas baru.
Dan di titik itu, bukan kaki yang bikin kamu finish… tapi mental.
Jadi, latih kepala sama seriusnya kayak kamu ngelatih kaki. Karena saat tubuh udah mau menyerah, pikiran yang kuat bakal bilang: “ayo, satu langkah lagi.” 🏁