Banyak road runners yang lama-lama ngerasa butuh tantangan baru biar nggak stuck di rutinitas yang itu-itu aja. Salah satu opsi paling seru? Trail running! Tapi kapan sih waktu yang pas buat switch, dan kenapa worth it?
Kapan Road Runners Beralih ke Trail Running?
Nggak ada aturan baku kapan harus pindah ke trail, tapi, beberapa pola umum yang sering diamati antara lain:
- Udah Lari Konsisten selama 2-5 Tahun → Kalau udah mulai jenuh sama aspal dan pengen explore medan baru.
- Target di Road Running Udah Kecapai → Misal udah finisher marathon atau udah dapet PR yang diincar, terus mulai cari sesuatu yang lebih challenging.
- Bosen dan Butuh Variasi → Lari di jalan kadang bisa monoton, sementara trail running nawarin medan yang lebih dinamis dan fun.
Kenapa Trail Running Worth It?
- Medan Variatif & New Challenges → Elevation gain, tanjakan curam, jalanan berbatu, dan rintangan alami bikin tubuh kerja lebih ekstra, nambahin strength & endurance (Willy & Paquette, 2019).
- Nature Therapy & Mental Boost → Berlari di alam terbukti bisa nurunin stres dan ningkatin fokus lebih baik dibanding lari di jalanan kota (Thompson Coon et al., 2011).
- Keseimbangan & Kekuatan Lebih Baik → Medan nggak rata bikin otot stabilizer kerja lebih banyak, yang bisa bantu kurangi risiko cedera di jangka panjang (Scheer et al., 2021).
Kesimpulan
Trail running bukan cuma tentang lari, tapi juga adventure! Kalau udah bosen sama road running atau butuh tantangan baru, bisa banget mulai eksplor jalur trail. Plus, bonusnya kamu dapet pemandangan keren dan mental refresh yang nggak bisa didapet di jalanan biasa.
Referensi:
- Scheer, V., et al. (2021). “Biomechanics and Injury Risk in Trail Running vs. Road Running.” Sports Medicine Journal.
- Thompson Coon, J., et al. (2011). “Does Participating in Physical Activity in Outdoor Natural Environments Have a Greater Effect on Physical and Mental Wellbeing than Indoor Activities?” Environmental Science & Technology.
- Willy, R.W., & Paquette, M.R. (2019). “The Physiology and Biomechanics of Trail Running.” Journal of Sports Medicine.