Puasa bukan alasan buat berhenti lari, tapi waktunya perlu disesuaikan biar tetap optimal. Lari saat tubuh kekurangan cairan dan energi bisa berdampak negatif kalau tidak dilakukan dengan strategi yang tepat.
Menurut penelitian dari Burke et al. (2020) di Journal of Sports Science, lari dalam kondisi dehidrasi bisa mengurangi performa hingga 20%. Karena itu, memilih waktu yang tepat jadi kunci utama.
Pilihan terbaik:
- Sebelum sahur: Tubuh masih punya cadangan energi dari makanan malam sebelumnya. Tapi, durasi dan intensitas harus dijaga supaya nggak terlalu berat.
- Setelah berbuka: Waktu ideal buat latihan intensitas tinggi karena tubuh sudah dapat energi dan hidrasi cukup.
- Sebelum tidur: Bisa dilakukan dengan intensitas ringan buat menjaga kebugaran tanpa ganggu waktu istirahat.
Studi lain dari Mujika & Burke (2021) menunjukkan bahwa pelari yang beradaptasi dengan pola latihan di bulan puasa tetap bisa mempertahankan performa tanpa mengalami penurunan signifikan, selama asupan nutrisi dan hidrasi diperhatikan dengan baik.
Referensi
- Burke, L. M., et al. (2020). Journal of Sports Science.
- Mujika, I., & Burke, L. M. (2021). International Journal of Sports Physiology & Performance.